Waspada SIM card Take Over

Waspada SIM card Take Over


Waspada SIM Card Take Over


Gan gan, ane dapet info bermanfaat nih dari salah satu bank swasta. Infonya di-email langsung oleh Per***a Bank ke email ane. Pesannya mengajak kita lebih waspada akan penipuan dan pengambilalihan kartu SIM ponsel. Karena penting banget, ane gak bisa baca sendiri aja, tapi harus dibagikan ke sini biar makin banyak yang terhindar dari penipuan model begini. Cekidot Gan infonya:

Pengguna kartu kredit harus berhati-hati karena seiring dengan semakin banyaknya pengguna kartu kredit, semakin banyak pula modus kejahatan terkait dengan transaksi menggunakan kartu kredit.

Modus terbaru yang harus diwaspadai adalah SIM Card Take Over (SCTO). 

Apa yang dimaksud dengan SIM CARD TAKE OVER?

SIM CARD TAKE OVER (ambil alih kartu SIM ponsel) merupakan proses pengambil-alihan nomor Handphone Anda oleh pelaku kejahatan untuk mengakses akun perbankan Anda, atau melakukan transaksi menggunakan kartu kredit Anda, dan bertransaksi dengan kode otentikasi yang dikirim ke nomor Handphone Anda.



Bagaimana SIM CARD Take Over dilakukan?

Pelaku kejahatan yang biasanya sudah memiliki informasi personal milik korban menghubungi korban dengan beragam modus seperti pengkinian data, upgrade SIM Card 3G ke 4G, program hadiah, atau modus lainnya. Data korban biasanya diperoleh dari sindikat yang jual-beli data nasabah yang pernah mengajukan kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan (direct sales).

Memiliki data-data korban, pelaku kejahatan SCTO akan mengaku sebagai pemegang kartu kredit dan meminta SIM Card baru pada operator seluler dengan alasan kartu rusak atau hilang. Pelaku akan membuat surat kuasa palsu dengan menyertakan KTP palsu.

Setelah memperoleh SIM card yang dapat beroperasi penuh, pelaku kejahatan akan melakukan transaksi online menggunakan nomor ponsel korban. Kode OTP (One-Time Password) secara otomatis akan terkirim ke nomor korban yang sudah diambil alih oleh pelaku kejahatan. Transaksi berhasil.

Nasabah kartu kredit yang sedang bepergian ke luar negeri lebih rentan menjadi korban modus ini. Sebagai pencegahan sebaiknya Anda, pemilik kartu kredit, tidak sembarangan memberikan nomor kartu kredit dan identitas diri kepada orang lain. Selain itu jangan login di sembarang situs, meng-klik tautan yang tidak jelas, dan memberikan data pribadi melalui e-mail.

Selain itu, ada juga cara lain pelaku mendapatkan data-data pribadi korban.

MODUS TERBARU saat ini adalah dengan mengatasnamakan petugas provider Telekomunikasi untuk menawarkan upgrade SIM Card 3G ke SIM Card 4G. Pelaku akan meminta data-data pribadi korban.

Pelaku kejahatan kemudian melakukan pergantian SIM Card milik korban dengan mendatangi cabang operator selular atau cara lainnya seperti upgrade ke SIM Card 4G. Nomor Handphone pada SIM Card lama akan dimigrasikan ke SIM Card baru yang dimiliki oleh pelaku kejahatan (proses ini disebut SIM Card Take Over / SIM CARD Hi-jack).

Pelaku kejahatan dapat mengakses layanan perbankan yang melekat pada nomor handphone tersebut dan melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan kode verifikasi transaksi (SMS Token/SMS Banking) yang dikirimkan ke nomor handphone korban yang telah diduplikat oleh pelaku.

Waspada SIM Card Take Over
Contoh Permintaan Kode OTP/ kode verifikasi transaksi saat melakukan transaksi internet banking. Kode didapatkan oleh nasabah ke nomor ponsel via SMS, bila pihak lain (orang yang berniat jahat) mempunyai nomor ponsel Anda, pastinya kode verifikasi ini akan dia terima sehingga Ia dapat dengan mudah mengakses transaksi perbankan dengan akun Anda.


Tips Keamanan untuk Anda:

  • WASPADA terhadap berbagai penawaran berkedok pengkinian data, upgrade SIM Card, program hadiah, penjualan kendaraan di Toko Online, program santunan sosial, upgrade sistem keamanan Internet Banking, dan berbagai bentuk program lainnya yang mengatasnamakan Bank atau perusahaan telekomunikasi. Pada akhirnya pelaku kejahatan akan meminta keterangan /data pribadi pada KTP, Nomor HP, informasi penting pada Kartu ATM / rekening bank dan akses layanan perbankan Anda.
  • Sebaiknya tidak mempublikasikan nomor handphone Anda pada sosial media.
  • Jika ada hal yang TIDAK WAJAR pada layanan perbankan Anda, HENTIKAN Transaksi dan KONFIRMASI ke Bank.
  • Jika ada hal yang TIDAK WAJAR pada SIM CARD Anda, segera lakukan KONFIRMASI ke Operator Selular.
  • Jaga kerahasiaan informasi PIN / User ID / Password / TIN, informasi pribadi, serta informasi rahasia lainnya yang melekat pada akun perbankan serta pada SIM CARD Anda.
  • Segera ubah/ganti Password /PIN/TIN layanan perbankan Anda (Internet Banking/Mobile Banking/SMS Banking Anda) setelah menemukan kondisi yang tidak wajar/tidak biasa/mencurigakan.
  • Selalu menghubungi / melaporkan temuan kecurigaan kepada Operator Selular atau Bank Anda menggunakan nomor telepon yang resmi.

Kerahasiaan nomor HP kita pun sudah lemah


Sekarang tuh ya nomor hape kita dengan mudahnya diketahui orang lain sehingga bisa dimanfaatkan orang yang berniat jahat. Contohnya gini, pas kita beli pulsa elektrik di counter pulsa, kan kita disuruh nulis nomor hape kita ke buku yang disediakan penjual. Dengan kata lain kita menyerahkan nomor telepon kita buat dipergunakan orang lain, kalo yg resmi kan adaterms and condition-nya. Sejak saat itu kita pasti bakalan dapet SMS spam ya nawarin KTA (Kredit Tanpa Agunan), ngumumin kita menang hadiah undian apalah, mengatasnamakan dari pihak mana, bahkan ada yang iseng SMS minta transfer ke nomor rekening segala.

Makanya belakangan, kalo ane beli pulsa elektrik di counter/ warung gitu, setelah nomor hape yg ane tulis di buku sudah dibaca penjual, ane bakal langsung coret beberapa nomor belakang sampe gak keliatan. Tapi resiko lain nih yang sulit dihindari kalo beli pulsa di supermarket (In**maret/Al**mart/Se**l) di mana nomor hape kita dicatat di komputer yang di-input oleh kasir. Ya nomor kita bakalan kesimpen deh di sistem mereka.

Hal yang sama berlaku bagi SMS LBA (Location Based Advertising), di mana pebisnis seperti restoran mengirimkan SMS promo ke nomor handphone orang-orang yang berada di radius berapa meter dari lokasi restoran. Lihat aja kita yang suka di SMS Promo Du**in Do**ut, dsb.

Padahal kan hape, hape gua. Nomor hape gua dengan gampang aja dijual provider ke pihak lain. Ya semacam itu aja sistemnya perlu dibenahi. Oke lah sistem yang semacam itu agak out of topicsedikit dari diskusi kita soal penipuan SIM Card Take Over. Tapi pada prinsipnya sama, orang lain bisa dengan mudah menyalahgunakan nomor HP kita.

Sumber : https://m.kaskus.co.id/thread/58fecc8de052276b728b4567/waspada-sim-card-take-over/

0 Komentar untuk "Waspada SIM card Take Over"

Back To Top